TP-2 Modul 1

Tugas Pendahuluan 2 - Modul 1






        Percobaan 2 Kondisi 8
Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT .
            Rangkaian Sederhana 1 : B= 1, D=0, A=0, C’=0, D= 1
            Rangkaian Sederhana 2 : B= 1, D=0, A= 0, B=0, C’=1.

2. Gambar 

    Rangkaian 1

    Rangkaian 2

3. Video Simulasi
        




4. Prinsip Kerja

Rangkaian Sederhana 1
Pada rangkaian sederhana 1 dengan kondisi masing-masing input logika sebagai berikut, B = 1, D = 0, A = 0, C' = 0 dan D = 1. Pada kondisi tersebut Switch bagian D berlogika 1 sebab terhubung dengan Vcc. Pada Gerbang logika XOR mendapatkan input dari B dan D yang berlogika 1 dan 0. pada Xor berlaku konsep penjumlahan dimana jika penjumlahan bernilai ganjil maka output berlogika 1 dan jika genap maka outpur berlogika 0. karena 1 ditambah 0 adalah ganjil maka outputnya berlogika 1. 
Lalu pada gerbang And dengan 3 cabang input, A = 0, C = 0 tapi karena terdapat inverter maka input yang terdapat pada gerbang logika adalah 1 dan D berlogika 1. Pada Gerbang And berlaku perkalian sehingga menghasilkan output 0. Terakhir diumpankan ke gerbang OR yang berlaku penjumlahan. input yang didapt dari outpur Xor sevelumnya adalah 1 dan input lainnya dari output gerbang and yang berlogika 0. Sehingga penjumlahannya bernilai 1, karena or akan bernilai 1 jika hasil penjumlahan input besar sama dari satu maka output akan bernilai 1 juga. hal ini dapat dibuktikan langsung dengan warna pada wire design dan logic probe.

Rangkaian sederhana 2
Pada rangkaian ini dengan gerbang yang sama dengan rangkaian 1 namun input yang diberikan berbeda. Disini logika input B = 1, D = 0, A = 0, B = 0 dan C' = 1. Pada gerbang Xor memiliki Input B dan D yang bernilai 1 dan 0 sehingga memiliki hasil penjumlahan yaitu 1. karena pada XOR jika hasil penjumlahan input bernilai ganjil maka outpur yang dikeluarkan akan berlogika 1. lalu pada gerbang and  A dan B berlogika 0 sedangkan C berlogika 1 namun terdapat inverter pada input c sehingga nilainya berubah menjadi 0. Konsep perklaian berlaku disini sehingga menhasilkan nilai 0 dan output berlogika 0. 
Terakhir diumpankan ke gerbnag logika OR, input yang diberikan yaitu output dari XOR dan And 1 dan 0. sehingga output yang dihasilkan OR berlogika 1. 


5. Link Download
    1. Html Disini
    2. Rangkaian Disini
    3. Video Disini

TP-1 Modul 1

Tugas Pendahuluan 1 - Modul 1


           Percobaan 1 kondisi 4
    Buatlah sebuah rangkaian lengkap yang memuat 3 gerbang AND dengan 3 input dan 4 input, kemudian gerbang NOR dengan 3 dan 4 input,kemudian 2 gerbang XOR dan 1 gerbang XNOR. Dan output akhir rangkaian keseluruhannya ditunjukkan dengan LED atau LOGIC PROBE. Dimana input awal berupa 3 saklar SPDT.

2. Gambar [Kembali] 

            Percobaan 1 kondisi 4 


3. Video Simulasi [Kembali] 



4. Prinsip Kerja Rangkaian 
        
    Pada rangkaian dipilih keadaan dimana semua switch terhubung dengan Vcc sehingga semua inputan dari semua saklar berturut-turut berlogika 1,1,1. pada gerbang and pertama berlaku konsep perkalian dan semua input bernilai 1 maka output bernilai 1. begitu juga dengan Gerbang and ke 2 juga berlaku hal sama sehingga output bernilai 1. Namun, pada gerbang and ke 3 dengan 4 inputan salah satu inputnya berlogika 0 sebab terhubung dengan ground, hal ini membuat output bernilai 0.

Lanjut pada gerbang Nor dengan 3 inputannya dari output dai 3 gerbang and sebelumnya yang bernilai 1, 1 dan 0. pada gerbang Nor berlaku konsep penjumlahan dimana saat jumlah inputan besar sama dari 1 maka output bernilai 0. Berlaku hal yang sama dengan Gerbang Nor ke dua dengan 4 input yaitu 1, 1, 0, 0. Jumlah inputnya sama yaitu 2 maka outputnya akan beelogika 0. 
Kemudian menuju ke gerbang logika XOR, disini berlaku konsep penjumlahan tapi, output akan bernilai 1 jika jumlah dari inputnya bernilai ganjil dan jika bernilai genap maka akan mengeluarkan logika 0. Pada kedua gerbang XOR memiliki input yang sama yaitu 0 dan 0 sehingga totalnya adalah genap yang membuat outputnya menjadi 0.
Terakhir diumpankan ke gerbang XNOR, cara kerjanya berkebalikan dengan gerang XOR. Disini ketika total input bernilai ganjil maka output akan berlogika 0 dan saat genap output berlogika 1. karena input bernilai 0 dan 0 menyebabkan outpur berloogika 1 sehingga arus diteruskan yang membuat LED biru menyala. 

5. Link Download
    1. Html Disini
    2. Rangkaian disini
    3. Video disini


Modul 1

Modul 1 Gerbang Logika Dasar & Monostable Multivibrator


DAFTAR ISI
*Klik teks untuk menuju



1. Tujuan [Kembali]
  1. Merangkai dan menguji operasi dari gerbang logika dasar
  2. Merangkai dan menguji gerbang logika dasar, Aljabar Boelean, dan PetaKarnaugh
  3. Merangkai dan menguji Multivibrator

2. Alat dan Bahan [Kembali]


  1.  Panel DL 2203C 
  2.  Panel DL 2203D 
  3.  Panel DL 2203S 
 4. Jumper



3. Dasar Teori [Kembali]

        Gerbang Logika adalah komponen elektronika digtal yang dapat melakukan oerasi alajaar bolean. gerbang logika dasar yang dipelajari dimodul ini meliputi gerbang AND, OR, Not, NAND, NOR, dan XOR. berikut penjelasan masing-masing gerbang logika beserta rangkaian dalam pada masing-masing gerbang logika.


        1. Gerbang AND


Gambar 1.1 (a) Rangkaian dasar gerbang AND (b) Simbol gerbang AND 

Tabel 1.1 Tabel Kebenaran Logika AND


Bisa dilihat diatas bahwa keluaran akan bernilai 1 jika semua nilai input adalah 1, dan jika salah satu atau lebih input ada yang bernilai nol maka output akan bernilai nol.


        2. Gerbang OR




Gambar 1.2 (a) Rangkaian dasar gerbang OR (b) Simbol gerbang OR 
Tabel 1.2 Tabel Kebenaran Logika OR

Bila dilihat dari rangkaian dasarnya maka didapat tabel kebenaran seperti di atas. Pada gerbang logika OR ini bisa dikatakan bahwa jika salah satu atau lebih input bernilai 1 maka output akan bernilai 1 . Nilai output bernilai 0 hanya pada jika nilai semua input bernilai 0. 

        3. Inverter ( Gerbang NOT )








Gambar 1.3 (a) Rangkaian dasar gerbang NOT (b) Simbol gerbang NOT Tabel 
1.3 Tabel Kebenaran Logika NOT


Gerbang NOT merupakan gerbang di mana keluarannya akan selalu berlawanan dengan masukannya. Bila pada masukan diberikan tegangan ,maka transistor akan jenuh dan keluaran akan bertegangan nol. Sedangkan bila pada masukannya diberi tegangan tertentu, maka transistor akan cut off, sehingga keluaran akan bertegangan tidak nol. 

         4. Gerbang NOR

(a)

(b)

Gambar 1.4 (a) Rangkaian dasar gerbang NOR (b) Simbol gerbang NOR 
Tabel 1.4 Tabel Kebenaran Logika NOR

Gerbang NOR adalah gerbang OR yang disambung ke inverter. Jadi nilai keluarannya merupakan kebalikan dari gerbang OR. 



        5. Gerbang NAND





Gambar 1.5 (a) Rangkaian dasar gerbang NAND (b) Simbol gerbang NAND 
Tabel 1.5 Tabel Kebenaran Logika NAND


Gerbang NAND adalah gerbang AND yang keluarannya disambungkan ke inverter. Dan nilai dari tabel kebenarannya merupakan kebalikan dari tabel kebenaran dari gerbang AND. 

        6. Gerbang Exlusive OR (X-OR)



Gambar 1.6 (a) Rangkaian dasar gerbang X-OR (b) Simbol gerbang X-OR
Tabel 1.6 Tabel Kebenaran Logika X-OR
X-OR merupakan gerbang OR yang bersifat exlusif, di mana keluarannya akan nol jika masukannya bernilai sama, dan jika salah satu masukannya berbeda maka keluarannya akan bernilai 1.



    B. Multivibrator
Multivibrator termasuk kedalam rangkaian generatif, artinya suatu rangkaian yang satu atau lebih titik keluarannya dengan sengaja dihubungkan kembali kemasukan untuk memberikan umpan balik.

Multivibrator adalah rangkaian sekuensial atau rangkaian aktif. Rangkaian ini dirancang untuk mempunyai karakteristik jika salah satu rangkaian aktif bersifat menghantar, maka rangkaian aktif yang lain bersifat cut-off atau terpancung. Multivibrator berfungsi untuk menyimpan bilangan biner, mencacah pulsa, menahan atau mengingat pulsa trigger, menyerempakkan operasi aritmatika, dan fungsi lain yang ada dalam sistem digital. Keluarga multivibrator yang akan dibahas adalah rangkaian astabil, rangkaian bistabil dan rangkaian monostabil.

        1. Multivibrator Astabil
Multivibrator astabil adalah multivibrator yang tidak mempunyai keadaan stabil. Multivibrator akan berada pada salah satu keadaan selama sesaat dan kemudian berpindah ke keadaan lain selama sesaat pula. Keluaran berosilasi di antara dua keadaan tinggi dan rendah ditentukan oleh parameter rangkaian dan tidak memerlukan pulsa masukan.Oleh karena itulah multivibrator astabil disebut juga multivibator bebas bergerak atau free running multivbrator.Multivibrator ini biasa digunakan sebagai pembangkit pula(clock). Multivibrator astabil juga dapat dibangun menggunakan transistor IC pewaktuan dan resistor.




        2. Multivibrator Monostabil

Multivibrator ini hanya mempunyai satu keadaan stabil. Kuasi stabil terjadi bila keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan tidak stabil ke keadaan stabil (kuasi stabil) ditentukan oleh rangkaian RC.Monostabil juga disebut  ultivibrator satu bidikan (one shot multivibrator).


        3.Multivibrator Bistabil
Rangkaian mulvibrator bistabil adalah rangkaian multivibrator yang mempunyai dua keadaan stabil yaitu stabil tinggi atau keadaan logika tinggi dan stabil rendah atau stabil rendah atau keadaan logika rendah. Keluaran bistabil akan berubah dari keadaan tinggi ke keadaan rendah atau sebaliknya jika rangkaian tersebut diberi suatu masukan atau di-triger. Rangkaian bistabil disebut juga flipflop.Ada beberapa macam flip-flop yaitu  S, D, Togle, JK, dan JK master save flipflop.




TP-2 Modul 1

Tugas Pendahuluan 2 - Modul 1 [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI     1. Kondisi     2. Gambar     3. Video Simulasi     4. ...