Aplikasi Mux-Demux

 TUGAS APLIKASI

Sistem Deteksi Keamanan Lingkungan Bendungan



DAFTAR ISI
    5. Video


1. Tujuan [Kembali]
  1. Mengetahui dan memahami aplikasi rangkaian sistem digital 
  2. Memahami dan mengetahui prinsip kerja Jebakan Hama (Tikus) Dikebun
  3. Mampu mengerti dam mebuat rangkaian pada Jebakan Hama (Tikus) Dikebun
2. Alat dan Bahan [Kembali]

Alat
  1. Baterai


        2. DC voltmeter

      ampere meter analog
      Dc Voltmeter
          
      Spesifikasi:








      Pinout:













      3. Power supply/sumber tegangan DC


      4. Motor DC


      Konfigurasi pin:

       

       Pin 1 : Terminal 1

        Pin 2 : Terminal 2


      Bahan

    1. Resistor

      1.                                
        Spesifikasi

    2. Kapasitor


      Spesifikasi
      .

    3. Potensiometer





      Spesifikasi:


    4. Operational Amplifier IC LM741



      Konfigurasi PIN LM741

      Spesifikasi:
      rendah
            6.   Transistor
    .
                    7.  Relay 
        



    S


    Konfigurasi Pin


     

                8. Dioda

      


                9. LED


                LED berfungsi sebagai indikator air telah penuh dan suhu telah sesuai.


    Tegangan LED menurut warna yang dihasilkan:

      • Infra merah : 1,6 V.
      • Merah : 1,8 V – 2,1 V.
      • Oranye : 2,2 V.
      • Kuning : 2,4 V.
      • Hijau : 2,6 V.
      • Biru : 3,0 V – 3,5 V.
      • Putih : 3,0 – 3,6 V.
      • Ultraviolet : 3,5 V.

                 11. Saklar

                Berfungsi sebagai switch dalam rangkaian.


    13. Ground



    18. Induktor 






    14. Gerbang Inverter/not

     

    DataSheet IC 74HC05



    10) Gerbang XOR (IC 7486) 


     

    11) Gerbang OR (IC 7432) 



    12) Gerbang AND (IC 7408) 



    13) Gerbang XNOR (IC 4077)



    14) Gerbang NOR (IC 7402)


    15) Gerbang NAND (IC 7400)


    16) IC 74LS112 


    17) IC 74LS90


    18) IC 7493



    19) IC 74193



    20) IC 74192



    21) IC 74LS47



    22) Seven Segment




    e. sensor air (Water sensor)


    LDR 
    Konfigurasi pin



    - Sensor Rain


    Sensor HIH-5030










        Multiplexer C4555


     

    3 Dasar Teori [Kembali] 

    1. Multiplexer/Demultiplexer IC 4052


    IC CD4052 adalah IC Multiplexer dan Demultiplexer tegangan tinggi berbasis CMOS. IC umumnya digunakan dalam rangkaian di mana MUX 4: 1 atau DEMUX 1: 4 diperlukan dalam Desain rangkaian Logika yang Dapat Diprogram. Ini dapat menangani tegangan analog dan digital sehingga dapat digunakan dalam konverter Analog ke Digital dan Digital ke Analog.


    CD4052 as 4:1 Multiplexer:

    CD4052 dapat digunakan sebagai Multiplexer 4:1, yaitu dapat mengambil input dari 4-channel dan mengubahnya menjadi output saluran tunggal berdasarkan pin pilihan saluran. Dalam kasus kami empat saluran Input adalah X0Y0, X1Y1, X2Y2 dan X3 dan Y3 dan saluran output tunggal adalah X,Y. Output pada saluran tunggal ditentukan berdasarkan pin pilih saluran A dan B. Keadaan pin pilih dan pemilihan saluran ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

    A

    B

    Channel Selected

    0

    0

    Channel 0

    1

    0

    Channel 1

    0

    1

    Channel 2

    1

    1

    Channel 3



    The complete working of a 4:1 MUX using the CD4052 simulation is shown in the video below, the image here shows a snapshot of it.


    Seperti yang Anda lihat pada gambar di atas, pin pemilihan saluran masing-masing adalah 1 dan 0 untuk A dan B. Artinya Saluran 1 yaitu X1 dan Y1 dipilih. Jadi input yang diberikan ke X1 dan Y1 direfleksikan pada pin X dan Y.




    CD4052 as 1:4 Demultiplexer:

    CD4052 dapat digunakan sebagai Demultiplexer 1:4 juga, yaitu dapat mengambil satu input dan menyediakan salah satu dari 4 saluran keluaran berdasarkan pin pilih saluran. Di sini pin input akan menjadi X dan Y. Pin output dapat berupa X0,Y0 atau X1,Y1 atau X2,Y2 atau X3,Y3 berdasarkan nilai yang ditetapkan pada pin A dan B. Kami telah membahas cara memilih saluran menggunakan pin A dan B pada tabel di atas.


    Gambar di atas menunjukkan simulasi CD4052 dalam rangkaian demultiplexer, cara kerja lengkapnya dapat ditemukan di video yang ditautkan di bawah ini. Seperti yang Anda lihat di sini, saluran 2 dipilih dengan menjadikan A sebagai 0 dan B sebagai 1. Dan karenanya input yang diberikan ke pin X dan Y direfleksikan pada pin saluran 2 X2 dan Y2

    a. Transistor

    Selain digunakan sebagai penguat, transistor biasanya juga dapat digunakan sebagai saklar dalam rangkaian elektronika. Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titik jenuh. Pada titik jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor.


    d. Resistor
    Cara menghitung nilai resistor:
    Tabel warna

    Contoh :
    Gelang ke 1 : Coklat = 1
    Gelang ke 2 : Hitam = 0
    Gelang ke 3 : Hijau   = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
    Gelang ke 4 : Perak  = Toleransi 10%
    Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.





    f. Penguat Non-inverting (Op Amp)
    Rangkaian untuk penguat non-inverting adalah seperti yang ditunjukkan gambar (3).


    Penguat tersebut dinamakan penguat non-inverting karena masukan dari penguat tersebut adalah masukan non-inverting dari Op Amp. Tidak seperti penguat inverting, sinyal keluaran penguat jenis ini sefasa dengan sinyal masukannya. Seperti pada rangkaian penguat inverting syarat ideal sebuah penguat adalah tegangan masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan tak terhingga. sehingga dari rangkaian tersebut dapat diperoleh rumus penguat adalah sebagai berikut :



    Substitusi persamaan (5) dan (6) ke persamaan (1) sehingga diperoleh
    Rangkaian penguat inverting maupun non-inverting biasanya menggunakan IC Op-Amp 741.


    H. Dioda

    Spesifikasi

    Dioda adalah komponen yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Sebuah Dioda dibuat dengan menggabungkan dua bahan semi-konduktor tipe-P dan semi-konduktor tipe-N. Ketika dua bahan ini digabungkan, terbentuk lapisan kecil lain di antaranya yang disebut depletion layer. Ini karena lapisan tipe-P memiliki hole berlebih dan lapisan tipe-N memiliki elektron berlebih dan keduanya mencoba berdifusi satu sama lain membentuk penghambat resistansi tinggi antara kedua bahan seperti pada gambar di bawah ini. Lapisan penyumbatan ini disebut depletion layer.
     
    Ketika tegangan positif diterapkan ke Anoda dan tegangan negatif diterapkan ke Katoda, dioda dikatakan dalam kondisi bias maju. Selama keadaan ini tegangan positif akan memompa lebih banyak hole ke daerah tipe-P dan tegangan negatif akan memompa lebih banyak elektron ke daerah tipe-N yang menyebabkan depletion layer hilang sehingga arus mengalir dari Anoda ke Katoda. Tegangan minimum yang diperlukan untuk membuat dioda bias maju disebut forward breakdown voltage.

    Jika tegangan negatif diterapkan ke anoda dan tegangan positif diterapkan ke katoda, dioda dikatakan dalam kondisi bias terbalik. Selama keadaan ini tegangan negatif akan memompa lebih banyak elektron ke material tipe-P dan material tipe-N akan mendapatkan lebih banyak hole dari tegangan positif yang membuat depletion layer lebih besar dan dengan demikian tidak memungkinkan arus mengalir melaluinya. Kondisi ini hanya terjadi pada dioda yang ideal, kenyataannya arus yang kecil tetap dapat mengalir pada bias terbalik dioda.









    Dioda dapat dibagi menjadi beberapa jenis:
    1. Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah arus AC ke arus DC.
    2. Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai penstabil tegangan.
    3. Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan.
    4. Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya.
    5. Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali.

    Untuk menentukan arus zenner  berlaku persamaan:
    Keterangan:

    Pada grafik terlihat bahwa pada tegangan dibawah ambang batas tegangan mundur (reverse) sebuah dioda akan tembus (menghantar) dan tidak bisa menahan lagi. Batas ini disebut dengan area tegangan breakdown dioda. Kondisi dioda pada area ini adalah tembus atau menghantar dan tidak menghambat. Kemudian pada level tegangan diantara tegangan breakdown dan tegangan forward terdapat area tegangan reverse dan tegangan cut off. Pada area ini kondisi dioda adalah menahan atau tidak mengalirkan arus listrik.

    I. Transistor
    Konfigurasi Transistor
    Konfigurasi Common Base adalah konfigurasi yang kaki Basis-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT.  Pada Konfigurasi Common Base, sinyal INPUT dimasukan ke Emitor  dan sinyal OUTPUT-nya diambil dari Kolektor, sedangkan kaki Basis-nya di-ground-kan. Oleh karena itu, Common Base juga sering disebut dengan istilah “Grounded Base”. Konfigurasi Common Base ini menghasilkan Penguatan Tegangan antara sinyal INPUT dan sinyal OUTPUT namun tidak menghasilkan penguatan pada arus.

    Konfigurasi Common Collector (CC) atau Kolektor Bersama memiliki sifat dan fungsi yang berlawan dengan Common Base (Basis Bersama). Kalau pada Common Base menghasilkan penguatan Tegangan tanpa memperkuat Arus, maka Common Collector ini memiliki fungsi yang dapat menghasilkan Penguatan  Arus namun tidak menghasilkan penguatan Tegangan. Pada Konfigurasi Common Collector, Input diumpankan ke Basis Transistor sedangkan Outputnya diperoleh dari Emitor Transistor sedangkan Kolektor-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT. Konfigurasi Kolektor bersama (Common Collector) ini sering disebut juga dengan Pengikut Emitor (Emitter Follower) karena tegangan sinyal Output pada Emitor hampir sama dengan tegangan Input Basis.

    Konfigurasi Common Emitter (CE) atau Emitor Bersama merupakan Konfigurasi Transistor yang paling sering digunakan, terutama pada penguat yang membutuhkan penguatan Tegangan dan Arus secara bersamaan. Hal ini dikarenakan Konfigurasi Transistor dengan Common Emitter ini menghasilkan penguatan Tegangan dan Arus antara sinyal Input dan sinyal Output. Common Emitter adalah konfigurasi Transistor dimana kaki Emitor Transistor di-ground-kan dan dipergunakan bersama untuk INPUT dan OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Emitter ini, sinyal INPUT dimasukan ke Basis dan sinyal OUTPUT-nya diperoleh dari kaki Kolektor.


    J. OP-amp
    Detektor non inverting
    Rangkaian detektor non inverting dengan tegangan input Vi berupa
    gelombang segitiga dan tegangan referensi Vref > 0 Volt adalah seperti

    Gambar Rangkaian detektor non inverting
    Dengan menggunakan persamaan (1) maka V= Vdan +Vref = Vsehingga
    bentuk gelombang tegangan output V




    Dengan Vi > 0 maka Vo = +Vsat dan sebaliknya bila Vi < 0 maka Vo = -Vsat.



    Inverting Amplifier






    Rumus:





    NonInverting





    Rumus:





    Komparator





    Rumus:





    Adder





    Rumus:





    Bentuk Gelombang



     6). Relay

        Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

    Simbol di proteus


            7). Ground

      Suatu komponen listrik yang bisa meniadakan beda potensial sebagai pelepasan muatan listrik berlebih pada suatu instalasi listrik dengan cara mengalirkannya ke tanah.

    Simbol di proteus




            8). Power Supply

        Catu daya merupakan suatu Rangkaian yang paling penting bagi sistem elektronika. Power supply atau catu daya adalah suatu alat atau perangkat elektronik yang berfungsi untuk merubah arus AC menjadi arus DC untuk memberi daya suatu perangkat keras lainnya. Sumber AC yaitu sumber tegangan bolak-balik, sedangkan sumber tegangan DC merupakan sumber tegangan searah. Power supply/unit catu daya secara efektif harus mengisolasi rangkaian internal  dari  jaringan  utama,  dan  biasanya  harus  dilengkapi  dengan pembatas  arus  otomatis  atau  pemutus  bila  terjadi  beban  lebih  atau hubung  singkat.  Bila  pada  saat  terjadinya  kesalahan  catu  daya, tegangan  keluaran DC meningkat  di  atas  suatu  nilai  aman maksimum untuk rangkaian internal, maka daya secara otomatis harus diputuskan.

    Simbol di proteus




    10). Motor DC

        Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/directunidirectional.

    Motor DC adalah piranti elektronik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa gerak rotasi. Pada motor DC terdapat jangkar dengan satu atau lebih kumparan terpisah. Tiap kumparan berujung pada cincin belah (komutator). Dengan adanya insulator antara komutator, cincin belah dapat berperan sebagai saklar kutub ganda (double pole, double throw switch). Motor DC bekerja berdasarkan prinsip gaya Lorentz, yang menyatakan ketika sebuah konduktor beraliran arus diletakkan dalam medan magnet, maka sebuah gaya (yang dikenal dengan gaya Lorentz) akan tercipta secara ortogonal diantara arah medan magnet dan arah aliran arus. Kecepatan putar motor DC (N) dirumuskan dengan Persamaan berikut.


    Simbol motor DC di proteus:

     
        


        12). LED

        Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

    simbol di proteus :

        
        
    13) LM35

        Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.
        Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5ºC pada suhu 25ºC 

             

            14) Gerbang AND


     Gerbang AND ini memerlukan dua atau lebih input untuk menghasilkan satu output. Jika semua atau salah satu inputnya merupakan bilangan biner 0, maka outputnya akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner 1, maka outputnya akan menjadi 1.


    Logic gate AND

        15) Gerbang XOR


    Gerbang Ex-OR adalah kombinasi dari gerbang-gerbang logika yang komplek yang digunakan untuk membentuk rangkaian logika aritmatika, komparator dan rangkaian untuk mendeteksi error.

    Gerbang logika Ex-OR disimbolkan seperti pada gambar berikut ini.

    Dalam bentuk aljabar Boolean, logika Ex-OR dapat dituliskan seperti berikut ini.rumus exor :

    Gerbang logika Ex-OR biasanya digunakan untuk membuat rangkaian operasi  aritmatika dan perhitungan khusus Adder dan Half-Adder. Gerbang logika Ex-OR dapat berfungsi sebagai “carry-bit” atau sebagai kontroller inverter, di mana salah satu input melewatkan data biner dan input lainnya berfungsi sebagai pemberi signal kontrol.

    IC gerbang logika Ex-OR antara lain :

    IC TTL seri 74LS86 Quad 2 input Ex-OR

     IC CMOS seri 4030 Quad 2 input EX-OR



                17) Lampu

        Sebuah Pilot lamp atau dalam bahasa indonesia lampu pilot merupakan sebuah lampu  LED  yang biasa digunakan sebagai lampu indikator dalam rangkaian sebuah alat atau mesin. Pilot lamp tersebut dapat bekerja sebagai mestinya jika dialiri daya daya AC sebesar 220 VAC dengan toleransi 110 –240 V AC. Warna yang dihasilkan Pilot lamp ini adalah lapu putih.

    simbol lampu di proteus



             18). Kapasitor

        Kapasitor merupakan salah satu jenis elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan arus listrik selama batas waktu tertentu. Kapasitor juga bisa disebut dengan konduktor yang mempunyai salah satu sifat yang pasif dan banyak dipakai dalam membuat rangkaian elektronika dengan kapasitansinya yaitu Farad. Satuan Kapasitor tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791 – 1867) yang berasal dari Inggris.Tapi, Farad yaitu satuan yang sangat besar, jadi pada umumnya Kapasitor yang dipakai dalam peralatan Elektronika yaitu satuan Farad yang dikecilkan jadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad.

    Konversi Satuan Farad, yaitu sebagai berikut:

    1. 1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)
    2. 1µF = 1.000nF (nano Farad)
    3. 1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
    4. 1nF = 1.000pF (piko Farad)
    Rumus Kapasitor:

    Q = C.V

    Keterangan:

    1. Q = Muatan dengan satuan Coloumb
    2. C = Kapasitas dengan satuan Farad
    3. V = Tegangan dengan satuan Volt
    Rumus Kapasitor Rangkaian Paralel:

    Ctotal = C1 + C2 + C3

    Rumus Kapasitor Rangkaian Seri:

    1/C Total = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3

    Simbol kapasitor :



        19). Induktor

    Induktor adalah Komponen elektronika yang terdiri dari susunan lilitan kawat yang membentuk sebuah kumparan.  Induktor memiliki satuan yaitu henry. Namun satuan henry terlalu besar, maka digunakan satuan yang lebih kecil yaitu mikrohenry(mH). Dimana 1 henry sama dengan 1000 milihenry(mH).  
    ebuah Induktor jika diberikan arus listrik maka disekitar induktor tersebut akan timbul medan magnet. Medan magnet tersebut akan disimpan sementara dalam kumparan,sampai adanya perubahan arah Arus listrik

    Ketika dalam sebuah induktor terjadi perubahan arah arus, maka medan magnet yang tersimpan pada induktor tersebut akan bertransformasi menjadi tegangan listrik. Semakin besar medan magnet yang dihasilkan sebuah induktor maka semakin besar pula potensi tegangan yang dihasilkan.  

    Sebuah induktor dapat terdiri dari sebuah lilitan tunggal atau beberapa lilitan dalam satu inti. Jika induktor hanyalah sebuah kumparan tunggal, maka jika induktor tersebut dialiri arus maka setiap lilitan kumparan tersebut akan menginduksi kumparan yang lain sehingga menimbulkan medan magnet. Fenomena ini iistilahkan self induction atau induksi diri.

    Nilai induktansi sebuah induktor dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu :
    • Jumlah lilitan, berbangding lurus dengan induktansinya.
    • Diameter kawat Lilitan, berbanding lurus dengan induktansinya
    • Permeabilitas Inti, yaitu bahan inti yang digunaka n seperti ferrit, besi maupun udara
    • Panjang  lilitan induktor, semakin pendek maka induktansinya semakin tinggi.

    Simbol Induktor :


    e. sensor air (Water sensor)
    Water level merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi ketinggian air dengan output analog kemudian diolah menggunakan mikrokontroler. Cara kerja sensor ini adalah pembacaan resistansi yang dihasilkan air yang mengenai garis lempengan pada sensor. Semakin banyak air yang mengenai lempengan tersebut, maka nilai resistansinya akan semakin kecil dan sebaliknya.

    LDR 
    Konfigurasi pin







    Grafik respon



      - Sensor Rain


      Raindrop Sensor is a tool used for sensing rain. It consists of two modules, a rain board that detects the rain and a control module, which compares the analog value, and converts it to a digital value. The raindrop sensors can be used in the automobile sector to control the windshield wipers automatically, in the agriculture sector to sense rain and it is also used in home automation systems. 

      Pin Configuration of Rain Sensor:

      S.No:

      Name

      Function

      1

      VCC

      Connects supply voltage- 5V

      2

      GND

      Connected to ground

      3

      D0

      Digital pin to get digital output

      4

      A0

      Analog pin  to get analog output

      Raindrop Sensor Features:

      • Working voltage 5V
      • Output format: Digital switching output (0 and 1), and analog voltage output AO
      • Potentiometer adjust the sensitivity
      • Uses a wide voltage LM393 comparator
      • Comparator output signal clean waveform is good, driving ability, over 15mA
      • Anti-oxidation, anti-conductivity, with long use time
      • With bolt holes for easy installation
      • Small board PCB size: 3.2cm x 1.4cm

    Grafik Respon 

    Sensor HIH-5030


     

    Sensor yang dapat mengukur dua parameter lingkungan sekaligus, yakni suhu dan kelembaban udara (humidity). Dalam sensor ini terdapat sebuah thermistor tipe NTC (Negative Temperature Coefficient) untuk mengukur suhu, sebuah sensor kelembaban tipe resisitif dan sebuah mikrokontroller 8-bit yang mengolah kedua sensor tersebut dan mengirim hasilnya ke pin output dengan format single-wire bi-directional (kabel tunggal dua arah).






    Spesifikasi :












    • Output analog
    • Sensor kelembaban relatif
    • Akurasi kelembaban: ± 3% rh.
    • Pasokan 2,7 vdc sampai 5,5 vdc.
    • Smd.tertutup, dengan / tanpa filter hidrofobik

    Pinout




    Grafik Respons Sensor

    Multiplexer CD 55

        Prosedur Percobaan
      • Tambahkan alat dan bahan yang dibutuhkan pada library
      • Susun pada schematic capture
      • Hubungkan tiap-tiap komponen seperti gambar dibawah
      • Run pada proteus (arah panah menunjukkan arah arus)
     Gambar Rangkaian
    Deteksi keamanan lingkungan di bendungan




     Prinsip kerja

    LDR
    Saat cahaya yang diteksi oleh sensor LDR mulai redup, maka tegangan yang dikirimkan oleh sensor LDR akan cukup untuk membuat detekotor non inverting memiliki output +vcc sehingga tegangan pada transistor self bias besar dari 0.7 yang membuat transistor aktif sehingga relay dapat bergerak dari kiri ke kanan sehingga lampu mendapatkan supply tegangan dan aktif.

    rangkaian terdiri dari 4 sensor yaitu sensor ldr, water level sensor, rain sensor dan humidity sensor

    Sensor ldr adalah  sensor yang berguna untuk mendeteksi cahaya disini terkhusus untuk cahaya matahari, ketika cahaya redup maka sensor ldr akan off sehinggan relay switch ke bawah yang menyebabkan lampu hidup , rangkaian ldr terhubung dengan rangkaian detektor non inverting dan transistor self bias dan output dari relay ldr terhubung ke IC 4555 demultiplexer

    Sensor water level terletak di bendungan untuk mengukur ketinggian air pada bendungan yang terhubung ke detektor non inverting  dan terhubung ke transistor dengan bias self bias, output relay akan terhubung ke IC 4555 demultiplexer 

    Sensor hujan adalah  sensor yang berguna untuk mendeteksi tetes air hujan rangkaian rain sensor terhubung transistor self bias dan output dari relay ldr terhubung ke IC 4555 demultiplexer

    Humidity sensor terletak di pos pengaman bendungan untuk mengukur kelembaban udara di bendungan yang terhubung ke detektor non inverting  dan terhubung ke transistor dengan bias self bias, output relay akan terhubung ke IC 4555 demultiplexer 

    Masing -masing output terhubung ke IC demux 4555 menghasilkan indikator hijau , kuning dan merah, indikator hijau mewakili sensor off kecuali ldr , indikator kuning mewakili salah satu sensor aktif dan indikator merah mewakili semua sensor aktif yang mengindikasikan keadaan rawan kecelakaan


    5. Video
    Berikut video simulasi rangkaian 






    Download File HTML klik disini
    Download Rangkaian Klik Disini
    Download Video klik disini

        Data Sheet:
    Download Data Sheet Resistor 220 klik disini
    Download Data Sheet Resistor 10k klik disini
    Download Data Sheet Transistor NPN BC547 klik disini
    Download Datasheet 2N7000 klik disini
    Download Data Sheet LM741 Klik Disini
    Download Data Sheet Relay 12V klik disini
    Download Data Sheet Buzzer klik disini
    Download Datasheet LED klik disini
    Download Data Sheet Motor DC klik disini
    Download Datasheet IC 7482 [klik]
    Download Datasheet 4081 (gerbang AND) [klik]
    Datasheet IC CD4555 Disini
    Download datasheet sensor ldr klik
    datasheet Sensor Rain [disini]
    datasheet Sensor HIH 5030 [disini]
    Download Data Sheet Water Sensor klik disini
        Library
    Download File Library Water Sensor klik disini




    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    TP-2 Modul 1

    Tugas Pendahuluan 2 - Modul 1 [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI     1. Kondisi     2. Gambar     3. Video Simulasi     4. ...