Laporan Akhir 2 M2
*Klik teks untuk menuju
1. Prosedur [Kembali]
Langkah-langkah percobaan :
1. Siapkan alat dan bahan yaitu dengan komponen utama Arduino Uno, Infrared Sensor, IC I2C, Keypad dan Motor DC
2. Rangkai sesuai gambar percobaan
3. Rancang kerja rangkaian sesuai flowchat
4. Tekan tombol “Play” untuk menjalankan simulasi
2. Hardaware dan Diagram Blok [Kembali]
- PotensioMeter
- Arduino
- Dot Matrix
- Motor DC
3. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [Kembali]
Prinsip Kerja
Cara kerja dari rangkaian yaitu pertama Sensor Infrared Haruslah memiliki Logika High terlebih dahulu agar rangkaian dapat berjalan. Selanjutnya Potensio meter merupakan inputan yang berupa sinyal analaog dan akan divariasikan dari nilai ADC nya terhadap kontrol motor dan dihubungkan ke Arduino melalui pin A0 yang memiliki fungsi ADC. Ketika ADC yang terbaca dibawah 256 maka motor berjalan kearah kanan dan dot matrix menampilkan panah ke arah kanan, ketika diantara 256-760 maka motor akan berhenti berputar juga DOT matrix menampilkan X tandanya tidak jalan dan jika diatas dari 760 maka motor akan bergerak kearah kiri juga dot matrixnya menampilkan arah panah ke kiri.
Namun jika saat motor berjalan namun sensor infrared tidak lagi mendeteksi halngan maka motor akan berhenti berputar sebab logika untuk kendali motor hanya bisa jalan ketika sensor infrared berlogika High
4. Flowchart dan listing Program [Kembali]
Flowchart :
//Percobaan 5
#include <LedControl.h>
// Inisialisasi modul MAX7219
LedControl lc = LedControl(5,6,7,1); // Pin DIN, CLK, LOAD (CS) dihubungkan ke Arduino
byte patterns[8] = {0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0}; // Pola LED untuk ditampilkan
// Pengaturan pin untuk dipswitch dan motor
const int potensio = A0;
const int infrared = 8;
const int enable = 4;
const int motor1Pin1 = 2;
const int motor1Pin2 = 3;
void setup() {
// Set up dot matrix module
lc.shutdown(0, false); // Mengaktifkan modul
lc.setIntensity(0, 8); // Mengatur kecerahan (0-15)
lc.clearDisplay(0); // Membersihkan tampilan
// Mengatur pin-pin sebagai output untuk motor
pinMode(enable, OUTPUT);
pinMode(infrared, INPUT);
pinMode(motor1Pin1, OUTPUT);
pinMode(motor1Pin2, OUTPUT);
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
// Membaca nilai dari lm35
float adc = analogRead(potensio);
Serial.println(adc);
// Membaca nilai dari infrared
int infrarednya = digitalRead(infrared);
// Mengendalikan arah motor berdasarkan nilai dipswitch
if(infrarednya == HIGH){
digitalWrite(enable, HIGH);
if (adc <= 256) {
// Maju
digitalWrite(motor1Pin1, HIGH);
digitalWrite(motor1Pin2, LOW);
displayArrowRight();
}
else if (adc >= 768) {
// Mundur
digitalWrite(motor1Pin1, LOW);
digitalWrite(motor1Pin2, HIGH);
displayArrowLeft();
}
else {
// Berhenti
digitalWrite(motor1Pin1, LOW);
digitalWrite(motor1Pin2, LOW);
displayLetterX();
}
}
else{
digitalWrite(enable, LOW);
}
}
// Fungsi untuk menampilkan panah pada dot matrix
void displayArrow(byte pattern) {
for (int row = 0; row < 8; row++) {
lc.setRow(0, row, pattern);
}
delay(500); // Mengatur kecepatan animasi
lc.clearDisplay(0);
delay(500); // Jeda sebelum membaca input lagi
}
// Menampilkan panah ke kanan
void displayArrowRight() {
byte arrowRight[8] = {
B00011000,
B00110000,
B01100000,
B11111111,
B01100000,
B00110000,
B00011000,
B00000000
};
for (int row = 0; row < 8; row++) {
lc.setRow(0, row, arrowRight[row]);
}
}
// Menampilkan panah ke kiri
void displayArrowLeft() {
byte arrowLeft[8] = {
B00011000,
B00001100,
B00000110,
B11111111,
B00000110,
B00001100,
B00011000,
B00000000
};
for (int row = 0; row < 8; row++) {
lc.setRow(0, row, arrowLeft[row]);
}
}
// Menampilkan huruf "X"
void displayLetterX() {
byte letterX[8] = {
B10000001,
B01000010,
B00100100,
B00011000,
B00011000,
B00100100,
B01000010,
B10000001
};
for (int row = 0; row < 8; row++) {
lc.setRow(0, row, letterX[row]);
}
}
5. Video Simulasi [Kembali]
6. Kondisi [Kembali]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar